Sukseskan Penanganan Pandemi Covid-19, Pesantren Harus Berperan Aktif
By Nad
nusakini.com - Aceh - Keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 dapat dicapai atas kerja sama berbagai pihak, salah satunya pesantren. Sebab, penanggulangan pandemi ini bukan merupakan masalah kesehatan saja, tapi juga masalah agama.
“Salah satu tugas pesantren sekarang juga bagaimana kita bersama-sama pemerintah, para ulama ini, menyukseskan penanggulangan Covid-19. Karena sudah sering saya katakan bahwa penanggulangan Covid bukan semata-mata masalah kesehatan tapi masalah agama. Karena penanggulangan Covid itu dalam rangka menjaga jiwa jangan sampai jadi korban,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin saat beraudiensi dengan Toloh Ulama Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh di Pondok Pesantren Mahyal Ulum Al-Aziziyah, Desa Dilipbukit, KM 16.8, Jalan Banda Aceh-Medan, Kecamatan Suka Makmur Sibreh, Aceh Besar, Selasa (16/11/2021).
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, salah satu upaya terdekat yang bisa dilakukan dalam penanganan pandemi ini adalah dengan membentuk kekebalan kelompok/herd immunity melalui pemberian vaksinasi kepada masyarakat. Untuk itu, Wapres meminta kepada MPU Aceh untuk dengan gencar meningkatkan literasi masyarakat akan pentingnya vaksinasi Covid-19.
“Menjadi kewajiban dari para ulama terutama MPU dan pesantren-pesantren supaya masyarakat mau, supaya masyarakat berbondong-bondong untuk divaksinasi,” imbau Wapres.
“Karena vaksinasi termasuk ikhtiar menjaga diri dari wabah supaya imun. Jadi wajib,” lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama Wapres juga mengingatkan, bahwa pesantren memiliki fungsi untuk menyiapkan ulama-ulama baru. Sebab, dengan adanya regenerasi ulama, maka ilmu yang disebarkan tidak akan terputus.
“Karena itu, pesantren sebagai pusat pembelajaran agama, harus terus dikemangkan dan memberikan ilmu yang melebihi dari sesuatu yang dibutuhkan,” urai Wapres.
“Allah tidak mengangkat ilmu dari diri manusia, tapi mengambilnya dengan mengambil ulamanya. Ulamanya diambil, ilmunya diambil. Jangan sampai ini tidak ada penerusnya,” pungkas Wapres.
Sejalan dengan Wapres, Ketua MPU Aceh Tgk. H. Faisal Ali menyampaikan bahwa salah satu kendala yang dihadapi di Aceh dalam akselerasi pemberian vaksinasi Covid-19 adalah banyaknya berita-berita yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya yang diterima oleh masyarakat.
“Itulah problem luar biasa dalam menyampaikan manfaat vaksin. Ini karena kami tidak mampu mencegah adanya berita hoax, dan masyarakat kita kalau sudah termakan berita hoax itu mudah sekali percaya,” ungkap Faisal.
Selain Ketua MPU Aceh, hadir dalam audiensi ini Wakil Ketua MPU Aceh Tgk. H. Muhibbuththabari, Imam Besar Masjid Baiturahman Tgk. H. Azman Ismail, Ulama Kharismatik Tgk. H. Hasanoel Basri, dan Tgk. H. Muhammad Nuruzzahri.
Sementara Wapres didampingi oleh Menteri Dalam Negeri M. Tito Karnavian, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi A. Halim Iskandar, Kepala BAZNAS Noor Achmad, Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah, Plt. Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi dan Masykuri Abdillah.